Pekanbaru (SekataNews.com) - Sebanyak 45 mahasiswa dari Universitas Teknologi Malaysia (UTM) dan Universitas Islam Riau (UIR) beserta sejumlah dosen melakukan site visit (kunjungan lapangan) ke beberapa area operasi EMP Bentu Limited, Selasa, 6 Agustus 2024.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program kolaborasi akademik dan studi industri yang bertujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa mengenai sektor energi dan teknologi pengolahan gas.
Para undangan didampingi Koordinator Koordinator Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut, Rochaddy Lubis beserta sejumlah staf. Sementara dari EMP Bentu Limited diwakili Act Area Manager Dadi Mulyadi.
Dalam sambutannya Rochaddy Lubis menyampaikan, kunjungan lapangan tersebut merupakan langkah strategis untuk membangun sinergi antara dunia akademik dan industri migas.
“Kami sangat mendukung inisiatif seperti ini karena akan memberikan kontribusi kepada pengembangan kapasitas generasi muda untuk menghadapi dinamika industri yang terus berkembang,” katanya.
Kunjungan diawali dengan silaturrahmi, pemaparan overview dan diskusi di kantor EMP Bentu Limited. Selanjutnya peserta melakukan perjalanan ke wilayah operasi dan menjelajahi beberapa lokasi seperti Segat Gas Plant, Booster Compression Plant Seng serta lokasi pengeboran Sumur NS-7.
Selama kunjungan, para mahasiswa juga mendapat penjelasan mendalam mengenai proses pengolahan gas alam, tantangan yang dihadapi dan proses operasi pengeboran. Manajemen perusahaan juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk berdiskusi tentang proses proses produksi di industri hulu migas serta beberapa inovasi baru yang dilakukan.
Dr Agus dari Universitas Teknologi Malaysia mengatakan, kunjungan tersebut merupakan peluang emas bagi mahasiswa untuk memahami secara mendalam industri gas bumi.
"Kunjungan ini tidak hanya memberikan wawasan teknis tetapi juga memungkinkan mahasiswa untuk melihat aplikasi praktis dari ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah,"ujarnya.
Perwakilan EMP Bentu Limited, Dadi Mulyadi, juga mengaku gembira dan bangga dengan kegiatan field trip internasional tersebut karena bisa saling berbagi ilmu dan pengalaman dengan mahasiswa dari Riau dan Malaysia tersebut.
“Kegiatan ini selain untuk memperkuat hubungan antarnegara juga bisa meningkatkan pemahaman bersama tentang sektor industri energy, salah satunya sektor migas di Indonesia”, katanya.***