Sempat Keliru Jumlah Karhutla, Ternyata Segini Dugaan Lahan Konsesi HTI yang Terbakar

Sabtu, 26 Juli 2025 | 08:18:14 WIB
Sempat Keliru Jumlah Karhutla, Ternyata Segini Dugaan Lahan Konsesi HTI yang Terbakar

Pelalawan (SekataNews.com) - Beredar kekeliruan jumlah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Desa Kuala Panduk dan Desa Pangakalan Terap, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan-Riau. Awalnya ada yang menyebut hanya 5 Hektare (Ha), ada yang menyebut hanya 10 Ha. Ternyata setelah diukur drone oleh pihak terkait yang berwenang mencapai 50 Ha lebih. Hal tersebut merupakan Karhutla terluas di sepanjang sememanjung kampar setakad ini.

Ironisnya, dari hasil investigasi dilapangan masyarakat Desa Kuala Panduk, daerah yang banyak terdampak Karhutla, itu menyatakan bahwa hutan yang Karhutla tersebut tidak pernah disentuh masyarakat.

(Peta Setelit Karhutla yang diduga kuat masuk konsesi HTI PT RAPP atau anak usaha APRIL Group)

Sebab di perjanjian lama sampai saat ini masyarakat Desa Kuala Panduk, sudah lama tidak pernah mendapatkan pola Tanaman Kehidupan (TNK) dari Korporasi yang memiliki ijin konsesi yakni PT. Riau Andalan Pulp dan Paper (RAPP) atau APRIL Group. Bahkan, melakukan aktifitas pengelolaan di wilayah hutan penyangga (Green Belt) saja, masyarakat sering dan banyak dilaporkan pihak PT. RAPP ke pihak penegak hukum.

"Jika lebih 50 hektar, kami pastikan bukan lahan masyarakat yang ada disana, sampai sekarang pola Tanaman Kehidupan dari PT RAPP saja kami tak tau rimbanya kemana. Kami ini orang awam yang selalu dibodoh-bodohi," kata salah satu tokoh masyarakat Kuala Panduk, yang enggan disebutkan namanya.

Ia berharap, jika nanti ada penegakan hukum soal Karhutla disana, jangan sampai ada masyarakat yang jadi korban karena kelalaian mereka yang punya kepentingan. Pihaknnya, mengatakan bahwa ditempatnya sering dihantui rasa katakutan jika ada lahan yang terjadi kebakaran.

"Jika ada ketegasan dari Pemerintah dan pihak yang berwenang nanti, kami berharap jangan sampai ada masyarakat jadi korban akibat keserakahan PT-PT itu. Ini bisa jadi kehendak Tuhan yang telah menunjukkan kezaliman perusahaan selama ini," harap tokoh masyarakat berjambang tinggi tegap ini.

Sementara itu, Kalaksa Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Zulfan, M.Si, juga membenarkan, bahwa Karhutla yang terjadi di daerah, itu mencapai 50 Ha, namun pihaknya tidak punya kewenangan menyelidiki pemilik lahan tersebut.

"Setelah diukur drone oleh anggota kami Karhutla yang terjadi mencapai 50 hektar. Apakah masuk lahan perusahaan atau tidak, itu diluar kewenangan kami. Anggota hanya memadamkan dan mengukur saja," ungkap Kalaksa Zulfan.

Meski, telah pendinginan dan api Karhutla nya sudah padam, pihak BPBD bersama pihak terkait lainnya terus mementau dari posko darurat dilapangan guna mengantisipasi Karhutla terjadi kembali.

"Anggota selalu kita siagakan, guna meminimalisir Karhutla terulang kambali. Untuk penyelidikan dan hal lainnya kita tunggu dari aparat penegak hukum dan berwenang lainnya," ujarnya, kapada SekataNews.com, pada Sabtu, 26 Juli 2025.

Dalam hal ini, BPBD Pelalawan juga menghimbau agar seluruh lapisan masyarakat dan stokeholder lainnya agar selalu waspada saat cuaca ektrem saat ini, terutama dalam menjaga Karhutla yang akan berdampak buat semua orang.

Kendati demikian, upaya konfirmasi terus dilakukan kepada pihak terkait lainnya hingga saat ini, khususnya berbagai Humas Perusahaan, namun Head Corporatere Communication (Corcom) PT. RAPP atau APRIL Group, Aji Wihardandi, memilih bungkap saat diwawancara meskipun jejaring sosial Whatt App nya centrang dua dan panggilan berdering, sampai keberbagai  anggota Corcom Perusahaan terbesar se Asia Tenggara, itu kompak memilih bungkap saat dikonfirmasi.***

Tags

Terkini