Akui Terjadi Karhutla, Humas PT SAU Sebut Juga Ada Lahan PT RAPP

Senin, 04 Agustus 2025 | 19:18:55 WIB
Akui Terjadi Karhutla, Humas PT SAU Sebut Juga Ada Lahan Konsesi PT RAPP

Pelalawan (SekataNews.com) - Dampak keresahan masyarakat Desa Kuala Panduk Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, pasca diperiksa dan diintervensi oknum tal dikenal dikantor Desa. Akhirnya management PT. Selaras Utama Abadi (SAU) mengakui telah terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) ditambah dengan penyegelan yang dilakukan oleh Gakkum diwilayah areal gambut Kawasan Hutan Produksi (KHP) perusahaan bergerak dibidang bubur kertas anak usaha PT RAPP atau April Gruop tersebut.

Akhirnya, Misteri 50 Hektar (Ha) yang terjadi Karhutla terkuak setelah berbagai awak media berbagai stasiun Televisi (Tv) melakukan investigasi khusus kelapangan, tepatnya diantara Desa Pangkalan Terap dan Desa Kuala Panduk, itu dan simpang siur hasil pengukuran setelah Gakkum dari Kementerian Kehutanan (Kemenhut) memastikan 60 Ha Karhutla yang terjadi, setelah di segel dan di Police Line, oleh anggota Polisi Kehutanannya.

"Iya, memang RAPP ada juga disitu (Lahannya-red)," kata Andika, Humas PT SAU, saat dikonfirmasi soal kejadian Karhutla dan Izin konsesi dilokasi kebakaran sesuai plang yang terpasang, baru-baru ini.

Meski sempat sebelumnya, ia menyatakan awal lahannya terbakar, itu dari lahan masyarakat dan disekitar konsesi lahan konsesinya. Namun telah diperkuat dengan penyegelan yang dilakukan Gakkumhut, lahan masyarakat jauh berada di bawah lokasi Karhutla, dengan jarak 1 kilometer (Km) dari bibir sungai kampar.

"Awalnya kebun masyarakat, berbatasan denga lahan kita yah," ulas Andika, sebebumnya.

Sedangkan menurut tokoh masyarakat setempat, lokasi kejadian Karhutla di lokasi konsesi PT. SAU anak usaha PT RAPP atau April Group, itu hampir 3 Km lebih diatas bibir sungai kampar.

"Lokasinya kurang lebih kilo diatas. Sementara kata mereka lahan kami masyarakat cuma 1 Km dari bibir sungai, semenjak pulihan tahun tidak pernah nerima pola kemitraan tanaman kehidupan, banyak pelanggaran ini," kata tokoh yang enggan disebutkan namanya, itu.

Hal senada juga disampaikan, oleh tokoh lainnya, Tengku Safarudin (62), bahwasannya banyak masyarajat yang membantu bertungkus lumus memadamkan api karena takut sampai ke lahan kebun masyarakat, malah ada upaya itervensi atau penekanan.

"Kalau kelalaian lahan terbakar terjadi di Perusahaan, akui saja dan harus di periksa perusahannnya, bukan masyarakat," tegas tokoh masyarakat yang juga aktif di LSM lingkungan hidup tersebut.***.

Tags

Terkini