KERINCI (Sekatanews.com) - Beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) IAIN Kerinci diduga bermasalah. Dana yang diperuntukkan bagi mahasiswa miskin diduga disunat.
Kini, dugaan pemotongan Beasiswa KIP-K sedang diusut Tipidkor Satreskrim Polres Kerinci. Penyidik Tipikor mengusut dugaan pemotongan Beasiswa KIP-K dengan jumlah fantastis Rp 2,5 juta per mahasiswa, yang disalurkan dan diblokir melalui rekening BSI sekitar 600 mahasiswa penerima.
Sejauh ini, pihak Polres Kerinci sudah meminta keterangan pejabat IAIN Kerinci, yakni Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Halil Khusairi.
“Warek III diminta keterangan oleh penyidik tipidkor Satreskrim Polres Kerinci, Senin minggu kemaren (3/3/2025) terkait pemotongan beasiswa KIP-K IAIN Kerinci,” ujar sumber kepada wartawan
Bukan hanya Warek III, sejumlah pejabat lainnya juga akan diperiksa soal pemotongan beasiswa mahasiswa miskin KIP-K IAIN Kerinci yang bersumber dari keuangan negara itu.
Kapolres Kerinci AKBP Arya Tesa Brahmana SIK melalui Kasat Reskrim AKP Very Prasetiawan SH MH membenarkan pihaknya sedang mengusut dugaan pemotongan beasiswa tersebut.
“Iya, sekarang dalam proses penyelidikan,” kata AKP Very
Terpisah, Halil Khusairi dikonfirmasi wartawan membenarkan, bahwa ia telah diminta keterangan oleh penyidik Tipidkor Satreskrim Polres Kerinci.
“Ya, betul ada surat pemanggilan untuk wawancara, klarifikasi Proses KIP-K IAIN Kerinci, kita hanya rekrutmen. Pengurus Forma KIP juga sudah dipanggil,” kata Halil Khusairi.(Idp)