OPINI - Mahasiswa Program Studi Magister Pedagogi, Sekolah Pascasarjanah,Universitas Lancang Kuning Melakukan Sebuah Opini Mengenai Sistem Pendidikan Di Singapura Serta Perbandingan Pendidikan Singapura Dengan Pendidikan Indonesia Opini Ini Di Lakukan Oleh Kelompok 4 Mahasiswa Semester Genap T.A 2023/2024 Yang Terdiri Dari Putri Lasmi, Mastiur Yuliani, Zahrina Amelia, Thofan J, Heri Safril B Pada Matakuliah Kajian Pendidikan Opini Ini Bertujuan Untuk Memberikan Pengetahuan, Wawasan, Terhadap Tenaga Pendidik Maupun Masyarakat Tentang Pendidikan singapura dan Indonesia
Berdasarkan Hasil Studi Literatur Serta Pengalaman Yang Di Lakukan Oleh Kelompok 4 Mahasiswa Semester Genap T.A 2023/2024 Program Studi Pedagogi, Di Jelaskan Bahwa Singapura Memiliki Sistem Pendidikan Terbaik Di Dunia. Keunggulan Ini Didukung Oleh Manajemen Satuan Pendidikan Yang Terstruktur, Efektif, Dan Berfokus Pada Pengembangan Kualitas. Mengutip Dari PISA Pada Tahun 2022 Singapura Menduduki Peringkat 1 Dalam Bidang Literasi,Numersi,Dan Sains Serta Menduduki Peringkat Ke 5 Dalam Pemecahan Masalah ,Singapura Ini Juga Menduduki Peringkat 13 Pada Tahun 2022 Yaitu Mengenai Secara Keseluruhan Pada Bidang Pendidikan, Mengutip Dari Education Index 2023 Oleh Economist Intelligence Unit Singapura Menduduki Peringkat 21 Dari 138 Negara.Kemudian Mengutip Lagi Dari Global Peace Index 2022 Singapura Menduduki Peringkat 2 Secara Global, Menunjukkan Lingkungan Yang Aman Dan Kondusif Untuk Belajar. Sedangkan Indonesia Berdasarkan data yang dirilis Worldtop20.org peringkat pendidikan Indonesia pada 2023 berada diurutan ke 67 dari 203 negara di dunia. Pendidikan di Indonesia masih dalam tahap perkembangan. Masih banyak tantangan yang harus dihadapi, namun juga ada beberapa kemajuan yang patut diapresiasi. Dengan upaya yang berkelanjutan dari semua pihak, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat kualitasnya dan memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.
Singapura memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia. Keunggulan ini didukung oleh manajemen satuan pendidikan yang terstruktur, efektif, dan berfokus pada pengembangan kualitas. Menurut beberapa artikel yang kami baca , ada beberapa poin penting tentang konsep dasar manajemen satuan pendidikan di Singapura dan Indonesia :
- Visi dan Misi yang Jelas dan Konsisten
Setiap lembaga pendidikan di Singapura memiliki tujuan dan visi yang jelas. Visi dan misi ini dibuat berdasarkan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman. Keberadaan visi dan misi yang jelas ini menjadi landasan pengambilan keputusan dan pelaksanaan program di sekolah. Singapura dan Indonesia, dua negara tetangga di Asia Tenggara, memiliki visi dan misi pendidikan yang berbeda namun sama-sama kuat. Masing-masing negara memiliki pendekatan unik dalam membangun sistem pendidikan yang berkualitas untuk rakyatnya.
Singapura:
• Visi: Menjadi bangsa yang maju dengan pendidikan sebagai pilar utama.
• Misi: Mengembangkan individu yang berkarakter baik, memiliki keterampilan kritis dan kreatif, serta siap bersaing di global.
Fokus utama pendidikan Singapura adalah pada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti pemecahan masalah, komunikasi, dan kolaborasi. Kurikulumnya dirancang untuk mempersiapkan siswa agar sukses dalam dunia yang terus berubah.
Indonesia:
• Visi: Mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
• Misi: Meningkatkan mutu pendidikan nasional untuk menghasilkan insan Indonesia yang cerdas, terampil, berkarakter, dan berakhlak mulia.
Fokus utama pendidikan Indonesia adalah pada pengembangan karakter dan nilai-nilai Pancasila. Kurikulumnya dirancang untuk menanamkan nilai-nilai moral dan etika pada siswa, serta mempersiapkan mereka untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab
Meskipun visi dan misi pendidikan mereka berbeda, Singapura dan Indonesia memiliki banyak kesamaan. Setiap negara memiliki pendekatan unik dalam mengembangkan sistem pendidikan berkualitas tinggi bagi warganya Masing-masing negara dapat belajar dari negara lain untuk meningkatkan standar pendidikan mereka. Dalam hal pengembangan karakter, Singapura bisa belajar dari Indonesia, sedangkan Indonesia bisa belajar dari Singapura dalam hal keterampilan abad ke-21. Penting untuk dicatat bahwa pernyataan visi dan misi hanyalah langkah awal dalam menciptakan sistem pendidikan berkualitas tinggi. Kunci untuk mencapai hasil yang diinginkan adalah implementasi visi dan misi tersebut secara efektif dan konsisten.
- Kepemimpinan yang Kuat dan Visioner
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam membangun bangsa yang maju dan sejahtera. Di era globalisasi saat ini, kepemimpinan yang kuat dan visioner menjadi kunci untuk mencapai cita-cita tersebut Fokus sistem pendidikan Singapura sebagian besar adalah pada pengembangan karakter dan perilaku. Sejak dahulu kala, siswa didorong untuk mengembangkan rasa disiplin, tanggung jawab, dan pengendalian diri. Tujuan kurikulum sekolah adalah untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kemampuan memecahkan masalah, dan komunikasi yang efektif. Salah satu contohnya adalah "Program Pengembangan Kepemimpinan" "Leadership Development Programme" yang diterapkan di sekolah-sekolah Singapura. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan siswa melalui berbagai kegiatan, termasuk bermain peran, proyek kelompok, dan pengajaran berbicara di depan umum.
Sedangkan pada sistem Pendidikan di Indonesia Pendidikan di Indonesia juga menekankan perlunya kemandirian. Namun fokusnya terutama pada pengembangan keterampilan kepemimpinan yang mencakup tradisi Pancasila dan Bangsa. Kurikulum sekolah di Indonesia mencakup materi kepemimpinan, seperti kepemimpinan nasional untuk tokoh-tokoh dan kepemimpinan bangsa untuk sejarah. Contoh pertama adalah program “Pendidikan Karakter” yang diterapkan di sekolah-sekolah Indonesia. Program ini bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri dasar Bangsa, seperti jujuran, tanggung jawab, dan gotong royong, yang penting untuk menjadi pemimpin yang baik.
Kedua negara memiliki pendekatan yang berbeda dalam menumbuhkan pemimpin-pemimpin masa depan. Singapura fokus pada pengembangan keterampilan kepemimpinan yang praktis dan aplikatif, sedangkan Indonesia menekankan pada pengembangan kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai dan budaya bangsa.
- Guru Berkualitas Tinggi
Di era globalisasi, kualitas pendidikan menjadi kunci kemajuan bangsa. Dalam hal ini, peran guru sebagai ujung tombak pendidikan tak dapat dipungkiri. Baik Singapura maupun Indonesia sama-sama menjunjung tinggi peran guru berkualitas tinggi dalam mencetak generasi penerus yang unggul.
Singapura: Mendirikan Guru Berkualitas Tinggi Sejak Awal
Singapura terkenal dengan sistem mumpuni pendidiknya, dan prioritas utamanya di tingkat bawah adalah memiliki guru yang berkualifikasi tinggi. Untuk melakukan hal ini, Singapura telah menerapkan beberapa strategi kunci:
Seleksi Ketat: guru terbaik yang dibutukan melalui proses seleksi yang ketat, kepribadian berisiko, komitmen terhadap profesi guru, dan prestasi akademik.
Pendidikan Guru Berkualitas: Di National Institute of Education (NIE), salah satu universitas terbaik di dunia untuk pendidikan guru, calon guru diwajibkan mengikuti program pendidikan guru yang berkualitas.
Pengembangan Profesional: Para guru di Singapura memberikan kesempatan untuk pengembangan profesional melalui lokakarya, program mentoring, dan pelatihan.
Gaji dan Penghargaan Kompetitif: Guru di Singapura mengaji dengan eficaz dan mendapatkan variasi penghargaan, hacia la pilihan karir ini menarik bagi talenta terbaik.
Indonesia: Menuju Guru Berkualitas Tinggi yang Berbasis Kompetensi
Indonesia juga belum mencapai hasil yang baik dalam upaya meningkatkan standar gurunya. Berbagai kebijakan dan program telah dilaksanakan,yang sedang kita rasakan pada saat ini salah satu nya yaitu antara lain :
Guru Penggerak: Tujuan dari program ini adalah untuk mengembangkan pemimpin guru yang mampu berinovasi dan menginspirasi proyek penelitian.
Sertifikasi Guru: Guru wajib mengikuti sertifikasi sebagai sarana meningkatkan kemampuan mengajarnya.
Guru Berkelanjutan Pendidikan: Pendidikan guru ini memberi kesempatan untuk meningkatkan kualifikasinya melalui berbagai program pelatihan dan pendidikan.
Tunjangan Guru: Untuk meningkatkan tingkat keterasingan mereka, pemerintah memberikan tunjangan kepada guru.
Singapura dan Indonesia memiliki pendekatan berbeda dalam menciptakan guru berkualitas tinggi. Singapura lebih menekankan pada pendidikan guru berkualitas tinggi dan seleksi calon guru, sedangkan Indonesia lebih menekankan pada pengembangan kompetensi guru yang ada. Kedua pendekatan ini mempunyai kekuatan dan kelemahan yang berbeda. Singapura berhasil melahirkan guru-guru yang memiliki sikap kuat dan mantap, namun prosesnya memerlukan banyak waktu dan sumber daya. Di sisi lain, Indonesia, dengan penekanan pada pengembangan kompetensi guru yang ada, memungkinkan proses yang lebih cepat dan efisien namun memerlukan komitmen dan bisnis yang lebih besar dari para guru.
- Penggunaan Teknologi yang Efisien
Baik Singapura maupun Indonesia, dua negara kecil di Asia Tenggara, terus melakukan reformasi dalam sistem pendidikan mereka dengan penekanan pada efisiensi penggunaan teknologi. Meskipun kedua negara memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan standar pendidikan melalui teknologi, terdapat perbedaan dalam teori dan pelaksanaannya.
Singapura :
Konsep: Penekanan pada “edutech” dalam pendidikan melalui teknologi.
Implementasi: Menggunakan teknologi mutakhir dalam pendidikan, seperti augmented reality, virtual reality, dan kecerdasan buatan.
Poin-poin penting: Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran, mempersonalisasi pengajaran, dan meningkatkan aksesibilitas terhadap pendidikan.
Kesulitan: Implementasi yang sangat tinggi dan potensi penyampaian cerita digital.
Indonesia:
Konsep: Pembelajaran campuran, yang mengintegrasikan pendidikan tradisional dan teknologi.
Implementasi: Menggunakan teknologi yang lebih canggih, seperti platform pembelajaran online, aplikasi pendidikan, dan media sosial.
Keunggulan: Terutama di daerah terpencil, aksesibilitas dan biaya yang lebih rendah.
Aspek negatifnya meliputi kondisi infrastruktur teknologi di beberapa daerah dan potensi keterampilan digital.
Setiap negara memiliki kebijakan yang valid mengenai penggunaan teknologi dalam pendidikan. Singapura menawarkan solusi inovatif dan mutakhir, namun dengan biaya tinggi dan potensi digital yang kecil. Di sisi lain, Indonesia menyediakan solusi yang lebih mudah diakses dan terjangkau, namun dengan infrastruktur dan digitalisasi yang menurun. Kunci untuk mencapai penggunaan teknologi yang efektif dalam pendidikan adalah dengan mengenali ketegangan antara inovasi dan aksesibilitas. Singapura dapat belajar dari Indonesia dalam bidang pemecahan masalah yang lebih mendalam, sedangkan Indonesia dapat belajar dari Singapura dalam bidang penerapan teknologi yang lebih maju. Untuk memastikan bahwa setiap siswa memiliki akses terhadap teknologi yang mereka perlukan untuk pembelajaran yang efektif, pemerintah, lembaga pendidikan, dan instruktur di setiap negara harus berkolaborasi. Selain itu, penting untuk mengembangkan literasi digital dan keterampilan berpikir kritis pada siswa sehingga mereka dapat menggunakan teknologi dengan cara yang etis dan bertanggung jawab. Pada titik ini, penggunaan teknologi yang efektif dalam pendidikan harus mempunyai tujuan untuk meningkatkan tingkat prestasi siswa dan membantu siswa dalam mewujudkan potensi mereka secara maksimal.
- Penilaian yang Komprehensif
Di era globalisasi serta pada abad 21 saat ini , pendidikan menjadi hal yang penting bagi kemajuan bangsa. Dalam melakukan hal ini, penelitian menyoroti jalur penting menuju penurunan hasil pembelajaran dan menentukan arah pendidikan masa depan. Baik Singapura maupun Indonesia, dua negara kecil dengan sistem dan budaya pendidikan yang unik, memiliki pendekatan berbeda terhadap pembelajaran komprehensif.
Singapura : Menyelami Kemampuan dan Karakter
Singapura terkenal dengan sistem pendidikannya yang berfokus pada pengembangan holistik individu. Penilaian komprehensif di Singapura tidak hanya terpaku pada nilai akademis, tetapi juga menyelami kemampuan dan karakter siswa meliputi dengan cara metode penilaian berbasis fortofolio,penilaian kinerja,penilaian karakter
Indonesia: Menuju Penilaian yang Lebih Berkualitas
Indonesia, dengan populasi terbesar keempat di dunia, tengah berbenah diri dalam sistem pendidikannya. Penilaian komprehensif di Indonesia masih berkembang, dengan fokus pada peningkatan kualitas dan keadilan. Dengan melakukan upaya kurikulum 2023,asesmen nasional,penilaian berbasis fortopolio
Konsep pendidikan komprehensif di Singapura dan Indonesia masih terus berkembang. Kedua negara mempunyai kelebihan dan kekurangan, namun tujuannya sama, yaitu meningkatkan taraf pendidikan untuk menghasilkan generasi penerus yang unggul. Kedua negara dapat mencapai tujuan ini dan memilih masa depan yang lebih baik bagi anak-anak mereka dengan bekerja sama dan belajar dari satu sama lain.
- Otonomi Sekolah yang Terbatas
Di antara lingkungan kelas dan gaya belajar, terdapat konsep penting yang mendasari sistem pendidikan: otonomi sekolah. Konsep ini memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan dan meningkatkan diri, dengan tujuan meningkatkan standar pendidikan.
Singapura: Otonomi Terbatas dengan Fokus pada Kualitas
Singapura terkenal dengan sistem pendidikannya yang disiplin dan berprestasi. Di balik kesuksesan ini, terdapat otonomi sekolah yang terukur dan terarah. Sekolah-sekolah di Singapura memiliki otonomi terbatas dalam beberapa aspek, seperti: kurikulum,penilaian,rektrumen guru,pengelolaan keuangan
Meskipun otonominya terbatas, sekolah-sekolah di Singapura didorong untuk fokus pada kualitas pendidikan. Hal ini terlihat dari: standar yang tinggi,dukungan yang kuat,akuntabilitas
Indonesia: Otonomi yang Lebih Luas, Tantangan yang Lebih Besar
Di Indonesia, otonomi sekolah diberlakukan dengan lebih luas. Sekolah-sekolah memiliki otonomi dalam beberapa aspek, seperti: kurikulum,penilaian,rektrumen guru,pengelolaan keuangan
Meskipun otonomi yang lebih luas memberikan peluang bagi sekolah untuk berinovasi dan menyesuaikan dengan kebutuhan lokal, hal ini juga membawa beberapa tantangan, seperti: kesenjangan kualitas,kapasistas yang bervariasi,pengawasan yang lemah
Otonomi di kelas merupakan konsep penting dalam meningkatkan standar pendidikan. Dalam hal penerapan otonomi di sekolah, Singapura dan Indonesia mempunyai pendekatan yang berbeda, dengan perbedaan kelebihan dan kekurangannya. Tujuannya adalah untuk membangun hubungan yang konsisten antara otonomi dan akuntabilitas, serta untuk memastikan bahwa setiap sekolah memiliki sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan otonomi ini secara efektif. Penting untuk dipahami bahwa otonomi di sekolah hanyalah salah satu alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih ambisius. Dibutuhkan kolaborasi dan kerja tim dari banyak organisasi, termasuk pemerintah, sekolah, tokoh agama, masyarakat, dan masyarakat umum, untuk mengembangkan sistem pendidikan yang adil dan berkualitas tinggi bagi setiap anak.
Perbedaan sistem pendidikan ini berdampak pada kualitas pendidikan di kedua negara. Berdasarkan hasil ujian internasional, pelajar Singapura seringkali mempunyai nilai ujian yang lebih tinggi dibandingkan pelajar Indonesia. Namun perlu diingat bahwa mutu pendidikan tidak hanya ditentukan oleh hasil tes. Masih banyak faktor lain yang perlu diperhatikan, seperti karakter, pekerti budi, dan kreativitas siswa. Setiap sistem pendidikan di Singapura dan Indonesia memiliki tantangan uniknya masing-masing. Sistem pendidikan yang ideal adalah sistem yang dapat mengintegrasikan kekuatan kedua sistem tersebut.
Oleh :
Heri safril batubara
Mastiur yuliani
Putri lasmi
Thofan jihadullah
Zahrina amelia