Pelalawan (SekataNews.com) - Meski berangsur surut, banjir akibat luapan Sungai Kampar terus ditimpa hujan lebat dalam beberapa hari terakhir, dan juga telah diumumkan pembukaan pintu waduk PLTA Koto Kampar.
Hal ini juga mewarnai kedatangan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M, saat kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Pelalawan-Riau, pada Kamis, 18 Januari 2024.
"Hari ini kami pemerintah pusat, kami juga datang untuk memberikan bantuan baik bersifat anggaran operasional, logistik, maupun peralatan," ujar Kepala BNPB Pusat Letjen Suharyanto, kepada awak media.
"Ini merupakan penanganan jangka pendek tanggap darurat dan direncanakan tanggap darurat akan berlangsung selama 7 hari dan bisa bertambah jika keadaan belum memungkinkan," tambahnya.
Dalam hal ini Suharyanto, juga menyampaikan bakal mengurai cauca dengan metode modifikasi teknologi. Karena menurutnya, cuaca saat inj merupakan siklus hujan 20 tahunan.
“Ada beberapa penanganan yang bakal dilakukan, jangka pendeknya itu tadi kebutuhan dasar harus terpenuhi. Nah bicara tentang banjir ini, ini memang siklus hujan 20 tahun yang besar sekali, barang kali nanti bisa diperkecil dengan metode modifikasi teknologi," beber Letnan Jendral TNI ini.
Hal ini juga diperparah, dengan luapan air laut atau luapan Sungai Kampar yang sedang mengalami air pasang dari hilir ke hulu, sehingga benyak terjadinya pengendapan penyurutan air di berbagai tempat.
"Karena ini diperparah meluapnya sungai air laut juga kebetulan debitnya tinggi dan airnya kiriman bukan dari provinsi Riau, tapi ada juga datangnya dari provinsi Sumatra Barat. Untuk penanganan menengahnya, nanti bupati Pelalawan mengusulkan ke BNBP dimana besok bakal menggelar rapat koordinasi bersama Gubri yang dihadiri oleh 10 kabupaten kota di Riau. Masing-masing daerah menyampaikan masalahnya, masing-masing," ujarnya menegaskan.***