Pelalawan (SekataNews.com) - Kondisi memprihatinkan SMA Kelas Jauh di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, sejauh ini mulai menemukan titik terang. Salah satunya hasil rapat Pemerintah Desa (Pemdes) dan masyarakat yang akan membangun gedung semi permanen secara swadaya atau sumbangan masyarakat.
Dari hasil rapat tersebut, demi mempertimbangkan Siswa/siswi SMA Kelas Jauh Pulau Muda, yang akan diarahkan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi dari Pekanbaru tersebut, untuk belajar ke sekolah induk dengan menempuh jarak berjam-jam dengan kondisi jalan rusak dan sepi. Untuk meminimalisir resiko Pemdes dan masyarakat sepakat bakal membangun gedung sementara atau semi permanen di tanah hibah masyarakat ke Desa Pulau Muda sebanyak 5 hektare (Ha).

(Tanah hibah baru seluas 5 Hentare (Ha) yang akan dibangun gedung semi permanen oleh Pemdes Pulau Muda dan Masyarakat secara swadaya)
Yang mana hibah tanah yang sempat dibangun sebelumnya, telah diambil alih oleh ahli waris pemilik lahan sebelumnya. Dikarenakan bukti hibah lahan sebelumnya tidak ditemukan oleh pihak pengelola SMA Kelas Jauh tersebut, dengan berat hati mereka diungsikan ujian di Masjid dekat Desa Pulau Muda, itu beberapa waktu lalu.
Hal ini disampaikan Kades Pulau Muda Andika, bersama Pengelola SMA Kelas Jauh Ridwan, kepada SekataNews.com saat ditemui dilapangan.
"Alhamdulillah hasil rapat bersama seluruh perangkat Desa Pulau Muda dan masyarakat sepakat bakal membangun gedung semi permanen untuk Siswa/siswi SMA Kelas Jauh. Mengingat jika berlanjut ke sekolah Induk ke Kelurahan Teluk Meranti, banyak resiko yang tidak diinginkan. Dan juga Siswa/siswi disini banyak yang tidak mempunyai sepeda motor, jika jalan kaki, jarah tempuhnya berjam-jam," kata Kades Andi, sapaanya ini menerangkan.
Ditambahkannya, dari hasil rapat bersama tersebut juga telah dilaporakn kesemua pihak terkait. Tentu semua yang dilakukan demi keseriusan pihak terkait dalam mengambil kebijakan. Karena daerah kepulauan tidak bisa disamakan dengan perkotaan yang fasilitas semua serba memadai. Jika tak ada langkah cepat, dari kejadian yang tak terduga atau diusir saat ujian kemarin, diharapkan jadi perhatian serius oleh semua pihak dalam mengambil kebijakan untuk Dunia Pendidikan, khususnya diwilayah kepulauan.
Hal senada, juga disampaikan Ridwan, bahwa pihaknya sangat berharap dengan 11 tahun tak mendapatkan perhatian untuk SMA Kelas Jauh, itu dapat sesegera mungkin menjadi prioritas dibangunnya dan dijadikan sekolah Negeri yang memadai secara keseluruhan. Dan pihaknya, tak lupa mengucapkan atas bantuan para awak Media yang telah bertungkus lumus turun untuk membantu dan mengekpose kondisi yang dialami para Siswa/siswi sehingga mulai mendapatkan perhatian serius saat ini.
"Sebelumnya kami beterima kasih atas bantuan bapak-bapak media semua. Semoga SMA kelas jauh kami ini menjadi yang terakhir dengan kondisi memprihatinkan. Harapan kami kedepan mandapat prioritas untuk segera dibangun dengan status SMA Negeri yang kami idam-idamkan selama ini," ungkapnya, seraya kembali berharap.
Dari data yang di rangkum, Plt Kadisdik Provinsi Riau, Erisman Yahya, dari ruang kerjanya mengundang awak media, dalam keterangan persnya menyampaikan baru akan menganggarkan pembangunan pada Jumat, 25 April 2025 kamarin melalui APBD Provinsi Riau. Erisman Yahya, yang juga Kadispora Riau, itu juga berjanji akan mengeluarkan izin operasional SMA Mandiri di Pulau Muda yang terpisah dari sekolah induk.
Semantara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Pelalawan Leonardo, saat menghubungi media ini mengatakan, upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan baru-baru ini sudah dilaksanakan dengan melaksanakan rapat di Disdik Provinsi, Pekanbaru, namun kebijakan saat ini semuanya ada di Provinsi Riau atau Disdik Provinsi.
"SMA (Kelas Jauh-red) itukan dibawah Disdik Provinsi Riau. Tapi sudah dapat jawaban memang, sudah dapat, dalam waktu dekat orang itu (Kabid SMA-red) akan mengapakan anggaran, mungkin di ABPB-Perubahanlah dianggarkan. Saya sudah berkoordinasi dengan Kabid SMAnya. Itu dulu upaya kita dari Pemkab Pelalawan ya," singkatnya, menerangkan kepada SekataNews.com.
Infromasi yang dirangkum redaksi, dikabarkan ada kunjungan anggota DPRD Riau, Abdullah, diketahui dari Fraksi PKS, ke SMA Kelas jauh tersebut. Namun, kunjungan tersebut, ia juga berharap Pemerintab Provinsi bisa membangun SMA tersebut dari video yang beredar. Dan hal itu dilakukan setelah rapat desa selesai dengan keluputusan bakal dibangun gedung semi permanen atau sementara oleh Pemdes dan Masyarakat Pulau Muda.
Dari pernyataan Plt Kadisdik dan DPRD diatas, banyak aktivis dari HMI, IPMPB, Hipmawan, Himapersis, dan lainnya yang menyayangkan tak adanya langkah kongkrit seperti yang dirasakan Siswa/siswi selama belasan tahun tersebut. Terutama soal Dana Pendidikan yang sangat besar digelontorkan oleh Pemerintah Pusat dan Aspirasi Anggota DPRD setingkat Provinsi, jika langkah cepat seperti Pemdes dan masyarakat bisa dijadikan patokan atau pedoman untuk membantu Dunia Pendidikan di daerah kepulauan, Khususnya Desa Pulau Muda tersebut.

Berbagai Penyataan Aktivis Atas Klarifikasi Disdik dan Kunker Dewan
"Tolong minimal ditinjau, dilihat kondisi dilapngan pak Plt Kadisdik. Jngan enteng betul dari atas meja Dinas suruh murid bolak balik dgn jarak tempuh yg jauh dan sepi jalan rusak, nnti nambah resiko, siapa yang tanggung jawab?. Masak Pemdes dan Masyarakat saja sanggup mau bangun swadaya untuk solusi, dari Disdik Prov dan pihak terkait, baru mau nganggarkan, 11 tahun kemana ini saja?," kata ketua Mimapersis Agung Prayoga.
"Cuman lebih mantap, jika dana aspirasi Dewan Provinsi digelontorkan untuk pembangunan Sekolah itu, agar ceoat terealisai," tambahnya.
"Izin kandaku....jangan omon omon saja la kanda...kami bukan butuh stepmen kami mintak langkah kongkrit nya...jangan kami ni di buai kan janji saja...gimana mau menganggarkan sekarang sementara anggaran riau saja defisit.....kami butuh solusi," timpal Ketua IPM-KP yang juga IPMPB, Rorin Adriansyah.
"Terlalu banyak cerita, lagu lama yang disajikan kepada kita khususnya masyarakat Pelalawan, lalu yang tahun 2024 kemarin pelajar yang blm masuk gimana? Problem pendidikan di Pelalawan itu bukan cuma masalah ruangan. Kalau Kadisdik tak mau turun tangan dan selesaikan problem masalah yang viral ini, copot aja jabatan itu," tegas anggota Hipmawan yang juga HMI, Wandi Putra.***